Minggu, 10 November 2019

Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia

Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia

Potensi kekayaan sumber daya alam, sangat terikat dengan keadaan fisk alam yang memungkinkan terbentuknya beraneka ragam sumber daya alam. Iklim dan  kondisi bentuk muka bumi yang  beragam memberikan kemungkinan keragaman sumber daya alam yang ada di Indonesia.

Kekayaan sumber daya alam Indonesia pada kenyataannya tidak tersebar merata. Ada wilayah yang sangat kaya akan sumber daya alam, ada juga yang sebaliknya. Wilayah-wilayah yang kaya akan sumber daya alam biasanya menjadi tujuan para pendatang untuk menetap sehingga terjadi pemusatan penduduk.
Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia
Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia
Indonesia merupakan negara kepulauan yang membentang dari sabang sampai Merauke. Setiap wilayah di Indonesia memiliki kekayaan alamnya sendiri yang tidak dimiliki oleh wilayah lainnya. Dalam keadaan demikan, terjadi pertukaran sumber daya alam antar wilayah. Dalam kesempatan ini kamu akan mempelajari seberapa besar potensi sumber daya alam yang  dimiliki Indonesia dan penyebarannya.

1. Potensi Sumber Daya Udara
Udara tidak tampak mata, tidak berbau dan tidak ada rasanya. Kehadiran udara dapat dilihat dari adanya angin yang menggerakan benda-benda, seperti dedauan dari pohon yang tertiup angin, air yang bergelombang, dll. Meskipun demikian, udara merupakan salah satu sumber daya alam, sama halnya air, tanah, bahan tambang, laut, dan hutan.

Udara memiliki banyak fungsi bagi kehidupan manusia dan makhluk hidup lainnya. Manusia dan hewan membutuhkan udara untuk bernafas. Tumbuhan membutuhkan udara untuk melakukan fotosintesis, yakni proses pembentukan zat makanan karbohidrat oleh tumbuhan. Zat makanan yang dihasilkan sangat bermanfaat untuk kehidupan manusia dan binatang.

Udara juga berfungsi melindungi kehidupan di bumi dari sinar ultraviolet dan benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi. Lapisan udara atau atmosfer yang menyelubungi bumi menyaring radiasi ultraviolet yang dapat mengganggu kehidupan bumi. Benda-benda angkasa yang jatuh ke bumi juga akan hancur di udara sebelum sampai ke bumi.

Udara terdiri atas tiga unsur utama, yakni udara kering, uap air, dan aerosol. Udara kering merupakan unsur utama pembentuk udara, terdiri atas nitrogen, oksigen, dll. Sebagian unsur penyusun udara kering adalah nitrogen, kemudian berikutnya oksigen dan sejumlah unsur lainnya yang persentasenya kecil. Meskipun volumenya kecil, tetapi unsur-unsur itu mempunyai fungsi yang sangat dibutuhkan untuk kehidupan.

Dalam udara terdapat pula uap air yang berasal dari hasil penguapan (evaporasi). Proses pemanasan oleh cahaya matahari mengakibatkan tubuh-tubuh air seperti sungai, danau, dan laut, sebagian akan berubah menjadi uap air yang mengisi udara di atasnya. Sebab itu, uap air tersebar tidak merata di permukaan bumi. Persebaran uap air bergantung pada intensitas atau tingkat penyinaran matahari dan keberadaan tubuh-tubuh air di suatu wilayah.

Selain udara kering dan uap air, dalam udara juga terdapat aerosol. Aerosol merupakan benda-benda berukuran kecil yang karena beratnya sangat ringan, ia mampu melayang-layang di udara. Aerosol dapat berupa partikel berbentuk garam, karbon, sulfat, nitrat, garam natrium, kalsium, kalium, silikat, partikel-partikel dari gunung berapi, dll.

Aerosol dengan mudah dapat kita lihat ketika ada cahaya matahari yang masuk lewat celah pada suatu bangunan. Benda-benda kecil yang melayang-layang akan terlihat jelas. Tanpa semua unsur penyusun udara, tentu kehidupan tidak berjalan seperti yang kamu lihat saat ini. Uap air dalam udara sangat bermanfaat untuk proses pembentukan hujan. Demikian juga aerosol, sangat bermanfaat untuk kondensasi dan pembentukan hujan. Ketika uap air berubah menjadi titik air, uap air perlu tempat untuk bertengger. Tempat itu adalah partikel-partikel yang melayang di udara atau aerosol. Tanpa aerosol, hujan akan sulit terjadi. Melihat begitu pentingnya udara bagi kehidupan, tidak heran jika udara merupakan salah satu jenis sumber daya alam.

Ruang udara yang berada di suatu negara menyangkut kedaulatan negara. Hal ini karena ruang udara merupakan unsur pembentuk wilayah suatu negara selain daratan. Sebab itu, diperlukan pengaturan pemanfaatan ruang udara, misal; untuk kepentingan lalu lintas udara. Contoh, persewat militer tidak diperkenankan untuk melewati wilayah udara suatu negara tanpa izin negara yang dilewati.


2. Daya Tanah
Tanah merupakan lapisan kulit bumi yang tipis, terletak di bagian paling atas permukaan bumi. Tanah merupakan suatu gejala alam permukaan daratan yang membentuk suatu zone atau biasa disebut pedosfer, tersusun atas bahan lepas berupa pecahan dan lapukan batuan bercampur dengan bahan organik.

Tanah adalah suatu benda fisis yang berdimensi tiga terdiri dari panjang, lebar, dan dalam yang merupakan bagian paling atas dari kulit bumi dan mempunyai sifat-sifat yang berbeda dengan bahan yang ada di bawahnya sebagai hasil kerja interaksi antara iklim, kegiatan organisme, bahan induk dan relief selama waktu tertentu.

Faktor pembentuk tanah yakni iklim, organisme, bahan induk, relief (topografi) dan waktu. Iklim, organisme dan waktu adalah faktor pembentuk tanah yang aktif, sedangkan bahan induk dan relief merupakan penyedia bahan dan tempat dalam proses pembentukan tanah.

Sumber daya tanah merupakan sumber daya alam yang sangat penting untuk kelangsungan hidup manusia karena diperlukan dalam setiap kegiatan manusia seperti untuk  pertanian, daerah industri, daerah pemukiman, jalan untuk transportasi, daerah rekreasi atau daerah-daerah yang dipelihara kondisi alamnya untuk tujuan ilmiah.

Dalam rangka memuaskan kebutuhan dan keinginan manusia yang terus berkembang, serta untuk memacu pertumbuhan ekonomi yang lebih tinggi, pengolahan sumber daya lahan seringkali kurang bijaksana dan kurang mempertimbangkan aspek keberlanjutannya, sehingga kelestariannya semakin terancam. Akibatnya, sumber daya lahan yang berkualitas tinggi menjadi berkurang dan  manusia semakin bergantung pada sumber daya lahan yang bersifat marginal (kualitas lahan yang rendah). Hal ini berimplikasi pada semakin berkurangnya ketahanan pangan, tingkat dan intensitas pencemaran yang berat dan kerusakan lingkungan lainnya. Dengan demikian, secara keseluruhan aktivitas kehidupan cenderung menuju sistem pemanfaatan sumber daya alam dengan kapasitas daya dukung yang menurun.

Peran Sumber daya tanah bagi Manusia;
  • Sarana pengembangan usaha budidaya pertanian,
  • Sebagai bahan baku pembuatan bahan bangunan, seperti genting dan bata,
  • Sebagai bahan baku pembuatan kerajinan tangan, seperti pembuatan gerabah, asbak, dan pot bunga.
Pengelolaan sumber daya tanah dipandang penting dan didasari oleh pertimbangan bahwa proses-proses pembangunan yang akan terjadi di Indonesia masih akan ditumpukan pada potensi sumber tanah. Oleh sebab itu, sumber daya tanah dengan segala komponen yang ada di dalamnya termasuk air, biota, dan lainnya harus dikelola secara baik.


3. Potensi Sumber Daya Air
Air merupakan pendukung utama dalam kehidupan. Sumber daya ini perannya sangat penting dan tidak tergantikan. Berbagai kebutuhan makhluk hidup bergantung pada ketersediaan air. Tidak hanya untuk keperluan minum atau rumah tangga, tetapi juga berperan dalam aspek kehidupan lainnya, seperti pertanian, perkebunan, perikanan, perumahan, industri, dll.

Walaupun digunakan setiap hari, cadangan air tidak pernah habis. Inilah salah satu bentuk kekuasaan dan kasih sayang Tuhan kepada makhluk hidup. Tuhan telah menciptakan sistem yang memungkinkan air selalu tersedia, yakni siklus air atau siklus hidrologi. Siklus air meliputi gerakan air dari laut ke atmosfer, dari atmosfer ke tanah, dan kembali ke laut. Dengan kata lain, siklus air merupakan rangkaian proses berpindahnya air permukaan bumi dari satu tempat ke tempat lain hingga kembali ke tempat asalnya.

Sinar matahari menyebabkan air yang ada di permukaan bumi dan laut mengalami penguapan. Dalam proses penguapan itu, air berubah wujud menjadi uap air. Selanjutnya, uap air ini naik menjauhi permukaan bumi dan mengalami proses kondensasi menjadi titik-titik air. Lama kelamaan, titik air ini semakin besar, dan udara tidak mampu lagi menahan bebannya. Kemudian, jatuh ke bumi sebagai hujan. Hujan dapat terjadi dimana saja. Tetapi, akhirnya akan kembali lagi ke laut mengikuti aliran sungai. Sebagian meresap ke dalam pori-pori batuan dan tersimpan menjadi air tanah. Proses demikian akan berlangsung secara berulang-ulang.

Potensi sumber daya air di Indonesia dikelompokkan tersedia dalam beberapa bentuk, sebagai berikut;

a. Air Tanah
Air tanah adalah bagian dari air yang berada di bawah permukaan tanah yang mengisi secara penuh ruang antar butir tanah atau pada lapisan jenuh (saturated zone). Air itu tentunya berasal dari hasil resapan air dari permukaan tanah (infiltrasi). Hasil resapan itu mengisi pori-pori atau rongga antar partikel tanah. Jika infiltrasi itu terus berlangsung, maka air yang berada di antara partikel tanah itu bergerak terus ke bawah karena beratnya (gaya gravitasi) mengisi lapisan tanah paling bawah dan akhirnya terbentuklah air tanah (groundwater)

Pada lapisan jenuh tadi, rongga di antara partikel tanah terisi penuh oleh air. Zone yang jenuh atau terisi penuh dengan air disebut lapisan aquifer. Kondisi air tanah pada lapisan aquifer ada yang dalam keadaan tertutup oleh lapisan impermeabel (air tanah terkekang atau confined water) dan ada pula yang tidak tertutup lapisan impermeabel (air tanah bebas atau free water). Pada titik tertentu, air tanah yang tertekan dapat muncul ke permukaan sebagai air artesis.

Berdasarkan kedalamannya, air tanah dapat dibedakan menjadi airt tanah dangkal dan air tanah dalam. Air tanah dangkal adalah air tanah yang berada pada pori-pori lapisan tanah teratas. Pori-pori pada lapisan tanah ini akan terisi pada saat musim hujan. Air itu akan turun dan mengisi air tanah dalam, karena adanya gaya gravitasi. Air tanah dalam dapat ditemukan pada zone tak jenuh dan zone jenuh. Zone jenuh ditandai oleh adanya air di antara pori-pori halus yang tertahan agak lama pada lapisan tanah yang agak padat. Pada zone jenuh, pori-pori tanah terisi penuh oleh air dan air tanah tertahan lebih lama lagi.

Air pada zone jenuh sampai pada lapisan batuan induk. Air tanah tidak tetap, bergerak dari tempat yang tinggi ke tempat yang lebih rendah. Karena itu, di daerah lembah atau daerah yang lebih rendah, potensi air tanahnya relatif lebih tinggi dibandingkan di daerah puncak bukit atau gunung. Air hujan yang masuk ke dalam tanah akan bergerak ke wilayah yang lebih rendah.

Daerah yang memiliki curah hujan yang besar akan memiliki potensi air tanah yang besar pula. Namun, jumlahnya akan bervariasi antar berbagai tempat, walaupun dengan kondisi curah hujan yang sama. Daerah-daerah itu adalah;
  • Lereng kali di sekitar gunung berapi, material penyusunnya yang lepas hasil letusan gunung api itu merupakan akuifer yang mampu menampung air hasil infiltrasi dalam jumlah yang banyak.
  • Dataran banjir, yang letaknya di sekitar sungai dengan material yang terdiri atas batuan aluvial.
  • Lembah isian, yakni bekas lembah yang terisi material lepas, misal; pasir dari lahar gunung api yang menutupi lemah yang luas. Lembah itu kemudian terisi air tanah dari aliran permukaan maupun bawah permukaan yang berasal dari sekitarnya yang lebih tinggi.
  • Lembah antar pegunungan, yang menerima aliran air dari pegunungan disekitarnya.
Air tanah dimanfaatkan untuk berbagai keperluan penduduk. Biasanya, air tanah dimanfaatkan untuk keperluan minum, mandi dan mencuci. Namun seiring dengan semakin banyaknya industri, air tanah juga dimanfaatkan untuk memenuhi kebutuhan berbagai jenis industri. Akibatnya, volume air tanah semakin berkurang dan kedalaman air tanah semakin besar. Apalagi banyak industri yang memanfaatkan air tanah sampai jauh di bawah permukaan tanah. Pemanfaatanair tanah untuk memenuhi kebutuhan rumah tangga dan industri di daerah perkotaan dekat pantai dapat mengakibatkan terjadi intrusi air laut sehingga tanah menjadi asin. Selain itu, pemanfaatan yang berlebihan juga akan dapat menurunkan permukaan tanah.

b. Air Hujan
Indonesia memiliki iklim tropis sehingga memiliki curah hujan yang sangat tinggi. Rata-rata curah  hujan di Indonesia lebih dari 2.000 mm pertahun. Intensitas hujan sangat tinggi ini dimanfaatkan untuk kegiatan pertanian. Hujan dapat menjadikan tanah lebih subur. Intensitas hujan yang tinggi Indonesia dimanfaatkan oleh masyarakat untuk mengarap lahan pertanian.

Apabila hujan tidak dikelola dengan baik, maka akan menimbulkan dampak yang luar biasa dan sangat membahayakan keberadaan manusia di bumi. Dampak negatif yang biasa ditimbulkan adalah terjadinya banjir. Selain karena faktor alam, banjir juga dapat terjadi karena faktor manusia seperti perilaku membuang sampah di sungai yang membuat aliran menjadi tidak lancar.

c. Air Sungai
sungai diibaratkan sebagai urat nadi dalam tubuh manusia, sementara air yang mengalir dalam urat nadi itu adalah seumpama darah. Tanpa urat nadi, darah tidak mungkin mengirimkan berbagai zat makanan yang dibutuhkan oleh semua bagian tubuh manusia. selain manusia, makhluk hidup seperti hewan dan tumbuhan juga membutuhkan sungai untuk kehidupannya.

Secara umum, aliran sungai dimanfaatkan masyarakat untuk beberapa keperluan antara lain mandi, saluran irigasi pertanian, sumber air minum, pembangkit listrik tenaga air (PLTA) budi daya perikanan darat, sarana pariwisata, serta sarana transportasi. Di lihat dari manfaat sungai itu, sungai berperan penting mendorong tingkat peradaban suatu bangsa.

Beberapa langkah yang dapat dilakukan guna menjaga dan menciptakan sungai yang sehat;
  • Tidak membuang zat antiseptic dan pembasmi bakteri di sungai
  • Tidak membuang sampah di sungai
  • Tidak memakai obat kimia saat mencari ikan
  • Mengeruk endapan sungai secara berkala.
d. Air Danau
Danau merupakan cekungan pada permukaan bumi yang digenangi air. Biasanya danau dapat dipakai sebagai sarana rekreasi dan olahraga. Danau merupakan cekungan besar di permukaan bumi yang digenangi oleh air bisa tawar ataupun asin yang seluruh cekungan itu dikelilingi oleh daratan.

Berdasarkan prosesnya, danau dibedakan menjadi danau tektonik, danau tekto vulkanik, danau karst, dan waduk atau bendungan;

1) Danau Tektonik
Danau tektonik terjadi akibat peristiwa tektonik seperti gempa. Gempa mengakibatkan terjadi proses patahan pada permukaan tanah. Permukaan  tanah yang patah akan ambles dan menjadi cekung. Bagian tanah cekung akan terisi air sehingga membentuk danau. Contoh tektonik antara lain Danau Singkarak, Danau Maninjau, dan Danau Takengon (Sumatera) serta Danau Poso, Danau Tempe, Danau Tondano, dan Danau Towuti (Sulawesi).

2) Danau Vulkanik
Danau vulkanik sering disebut danau kawah. Danau  ini terdapat di kawah lubang kepundan bekas gunung api. Saat gunung meletus batuan penutup kepundan akan runtuh sehingga meninggalkan bekas lubang. Ketika terjadi hujan, lubang itu terisi air hingga membentuk danau. Contoh danau vulkanik, yakni Danau Kerinci (Sumatera Barat), Kawah Bromo, Kawah Gunung Kelud, dan Danau Gunung Lamongan (Jawa Timur), Danau Batur (Bali), serta Danau Kelimutu (Flores).

3) Danau Tektovulkanik
Danau tektovulkanik terjadi akibat proses vulkanik dan tektonik. Pada saat gunung meletus, sebagian batu atau tanah penutup gunung patah dan membentuk cekungan. Cekungan itu terisi air hingga membentuk danau. Contoh danau tektovulkanik adalah Danau Toba di Sumatera Utara.

4) Danau Karst
Istilah danau karst merujuk pada danau pelarutan (solusional). Danau terdapat di daerah berbatu kapur (karst). Danau ini terbentuk akibat proses erosi atau pelarutan batu kapur. Bekas erosi membentuk cekungan yang berisi air hingga membentuk danau. Cekungan yang terbentuk corong pada batu gamping atau batu kapur memiliki diameter beberapa meter hingga satu kilometer. Kedalaman danau ini sekira beberapa meter hingga ratusan meter. Danau di daerah karst disebut dolina. Ukuran danau yang lebih besar dari pada dolina disebut uvala. Ukuran danau yang lebih besar dari pada uvala disebut polje. Danau karst dapat ditemukan di Gunungkidul, Yogyakarta.

5) Danau Tapal Kuda (Oxbow Lake)
Danau Tapal kuda terbentuk akibat aliran sungai yang berbelok-belok terputus oleh endapat sungai. Proses ini memotong kelokan sungai yang membentuk danau tapal kuda. Sumber air danau berasal dari air hujan. Luas danau sesuai ukuran sungai pembentuknya. Contoh danau tapal kuda terdapat di hilir sungai-sungai di Kalimantan.

6) Waduk atau Bendungan
Waduk atau Bendungan merupakan kenampakan buatan. Kenampakan ini sengaja dibangun manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup. Pembangunan waduk biasanya berkaitan dengan berbagai kepentingan masyarakat di sekitarnya seperti perikanan, pertanian, pariwisata, dan pengadaan pembangkit listrik tenaga air.

Dengan adanya pembangunan waduk diharapkan kehidupan masyarakat di sekitarnya dapat meningkat. Contoh waduk atau bendungan di Indonesia, yakni Waduk Saguling, Waduk Citarum, dan Waduk Jatiluhur (Jawa Barat), Waduk Riam Kanan dan Waduk Riam Kiri (Kalimantan Selatan), serta Waduk Kedung Ombo dan Waduk Gajah Mungkur (Jawa Tengah), dll.

Danau juga dapat mengalami kepunahan atau hilang fungsinya. Hal ini biasanya terjadi akibat kejadian alam, seperti banjir atau longsor. Proses kepunahan terjadi dalam waktu yang sangat lama, berangsur-angsur dan pastinya tanpa disadari oleh manusia. Oleh sebab itu, sumber daya alam danau ini sudah seharusnya dipelihara dengan baik sehingga potensi yang ada pada danau dapat terus bermanfaat bagi kehidupan manusia.


4. Potensi Sumber Daya Hutan
Hutan adalah sebuah kawasan yang ditumbuhi dengan lebat oleh pepohonan dan tumbuhan lainnya yang menempati daerah yang cukup luas. Kawasan-kawasan semacam ini terdapat di wilayah-wilayah yang luas di dunia dan berfungsi sebagai penampung karbondioksida, habitat hewan dan satu aspek biosfer bumi yang paling penting.

Hutan sebagai salah satu bentuk kehidupan yang tersebar di seluruh dunia. Hutan dapat ditemukan baik di daerah tropis maupun daerah beriklim dingin, di dataran rendah maupun di pegunungan, di pulau kecil maupun di benua besar. Hutan mampu menciptakan iklim dan kondisi lingkungan yang khas setempat, yang berbeda dari pada daerah diluarnya. Segala tumbuhan dan hewan serta beraneka unsur tak hidup lain termasuk bagian-bagian penyusun kainnya tidak dapat terpisahkan dari hutan.

Hutan di Indonesia mempunyai potensi yang sangat besar, yakni mencapai 99,9 juta hektar atau 53% dari luas wilayah Indonesia. Luas hutan yang besar saat ini dijumpai di daerah Kalimantan, Papua, Sumatera, dan Sulawesi. Hutan di Indonesia juga menyimpan kekayaan Flora dan Fauna serta keanekaragaman hayati lainnya. Banyak di antaranya merupakan spesies endemik atau hanya dapat dijumpai di Indonesia.

Pengelompokan jenis hutan yang terdapat di Indonesia adalah sebagai berikut;

a. Hutan Hujan Tropis
Sebagian besar hutan di Indonesia termasuk hutan hujan tropis. Hutan hujan tropis adalah hutan yang memiliki pohon-pohon menjulang, daun pohon membentuk kanopi, dan sinar matahari tidak dapat mencapai lantai hutan. Di beberapa hutan hujan tropis, curah hujannya lebih dari 1 inci per hari. Hutan hujan tropis yang luas terdapat di Pulau Sumatera, Kalimantan, Sulawesi dan Papua.

Hutan hujan tropis di Indonesia sangat variatif, mulai dari hutan primer hingga hutan mangrove. Hutan hujan tropis juga dijuluki sebagai farmasi terbesar di dunia. Julukan ini muncul karena hampir seperempat obat modern  bersumber dari tumbuhan di hutan ini.

Hutan hujan tropis di Indonesia memiliki potensi yang besar. Hutan Indonesia menyimpan kekayaan flora dan fauna yang besar. Bahkan, beberapa di antaranya merupakan spesies endemik di Indonesia. Hutan hujan tropis di Indonesia juga salah satu hutan paling terancam di dunia. manusia merupakan penyebab utama terdegradasinya hutan hujan tropis. Aktivitas manusia di Indonesia yang merusak hutan antara lain; penebangan kayu, penambangan di hutan, agricultural, konstruksi jalan rakyat, peternakan, dan perkampungan. Kondisi hutan di Indonesia semakin parah karena setiap tahun kehilangan lebih dari dua juta hektar hutan. Kerusakan hutan terbesar terjadi di hutan hujan tropis Kalimantan.

b. Hutan Bakau
Hutan bakau atau mangrove biasa tumbuh di pantai landai dan berlumpur. Hutan bakau akan tekena pasang surut gelombang air laut. Keberadaan hutan bakau berperan penting bagi habitat berbagai jenis ikan, udang, dan kepiting. Hutan ini berfungsi sebagai penahan atau mencegah abrasi. Selain itu, hutan bakau berfungsi sebagai penampung banjir dari pedalaman daratan. Hutan bakau tersebar di wilayah Sumatera bagian timur, sepanjang pesisir Kalimantan, dan beberapa pantai di Papua.

c. Hutan Rawa
Hutan rawa terdapat di daerah rawa-rawa atau danau. Hutan rawa kaya keanekaragaman hayati antara lain ramin, terentang, kayu putih, sagu, rotan, pandan, dan palem-palem. Di hutan ini juga terdapat berbagai fauna, antara lain harimau, orang utan, rusa, buaya, babi hutan, gajah, badak, musang air, dan berbagai jenis ikan. Vegetasi rawa terdapat di dataran rendah dan biasanya terdapat di belakang mangrove jika dipandang dari garis pantai. Sebagian besar rawa dipengaruhi aliran sungai. Hutan rawa terdapat di daerah yang selalu basah. Keberadaan hutan rawa terdapat di Sumatera, Jawa, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, dan Papua Barat.

d. Hutan Sabana
Hutan sabana merupakan padang rumput yang dikelilingi pepohonan. Di sabana terdapat semak perdu dan beberapa jenis pohon tumbuh menyebar di wilayah daratan luas. Hutan ini biasanya terbentuk di daerah tropis dan subtropis. Sabana muncul sebagai akibat kurangnya curah hujan di daerah itu. Tidak heran jika hutan sabana juga dikenal dengan istilah padang rumput tropis. Iklim di wilayah itu tidak terlalu kering, namun tidak cukup basah sebagai hutan. Di Indonesia hutan sabana dapat ditemukan di Bali, Nusa Tenggara Barat, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Tengah.

e. Hutan Musim
Hutan musim sering disebut hutan muson. Hutan ini terdapat di daerah dengan curah hujan tinggi, namun memiliki musim kemarau panjang. Pada musim kemarau berbagai jenis pohon hutan ini akan meranggas atau menggugurkan daun. Akan tetapi, pada musim hujan pohon itu, akan kembali tumbuh dengan lebat. Selain menggugurkan daun, ciri khas hutan musim berupa kawasan hutan yang didominasi satu jenis pohon utama (hutan homogen).

Tanaman yang hidup di hutan musim antara lain pohon jati, bambu, dan pohon kapuk. Hutan musim biasanya terdapat di daerah dengan temperatur tinggi. Daerah yang terdapat hutan musim adalah Jawa Tengah, Jawa Timur, dan Nusa Tenggara.

Keberadaan hutan yang ada untuk saat ini harus senantiasa dijaga dan dilestarikan karena hutan memiliki manfaat yang besar bagi kehidupan diantaranya adalah;
  • Penghasil oksigen dan menyerap karbon dioksida sehingga suhu bumi terkendali.
  • Tempat menyimpan air hujan sehingga apabila terjadi hujan tidak terjadi banjir.
  • Sebagai bahan obat-obatan alami.
  • Mencegah terjadinya erosi atau pengikisan air tanah.
  • Sebagai habitat bagi flora dan fauna yang menjadi sumber makanan.


5. Potensi Sumber Daya Tambang
Indonesia kaya akan sumber daya tambang. Pengambilan sumber daya alam ini biasanya dilakukan dengan penggalian atau pengeboran. Sumber daya alam ini dipakai untuk kesejahteraan bangsa Indonesia. Sumber daya energi juga dapat berupa gas alam, batu bara, air, matahari, dan angin. Sumber daya alam mineral yang dimiliki Indonesia antara lain, nikel, marmer, tembaga, emas, perak, bauksit, kaolin, mangan. Sumber daya alam ini jumlahnya sangat terbatas. Oleh sebab itu, penggunaannya harus dilakukan secara efisein.

a. Minyak Bumi.
Minyak bumi merupakan salah satu bahan bakar dan sumber energi yang sangat penting kegunaannya, terutama untuk kendaraan. Bahan bakar minyak bumi relatif mudah penanganannya dibandingkan dengan bahan bakar lainnya. Eksplorasi minyak bumi dilakukan para ahli-ahli geologi teknik yang ahli mengenai formasi cekungan dan struktur pelapisan batuan sehingga dalam pencarian endapan minyak tidak dilakukan di sembarang tempat.

b. Batu Bara
Batu bara merupakan salah satu sumber energi utama, selain minyak dan gas bumi, yang banyak digunakan untuk keperluan industri secara langsung. Misal sebagai bahan bakar dalam industri semen dan pembangkit listrik tenaga uap (PLTU), pembakaran batu kapur dan genteng, pereduksi proses metalurgi (pengolahan biji logam menjadi logam berguna), sebagai kokas (arang sisa) konvensional, dan sebagai bahan bakar padat (briket). Batu bara merupakan bahan bakar tidak berasap. Di sisi lain, penambangan batu bara dapat mengakibatkan hutan gundul, erosi tanah, kehilangan sumber air, polusi udara, dan rusaknya keutuhan sosial masyarakat yang tinggal di dekat lokasi pertambangan.

c. Nikel
Sebagai unsur alloy, nikel digunakan dalam baja tahan karat dan dalam pipa tekanan tinggi untuk bagian otomotif dan mesin. Biji nikel telah ditemukan di Pulau Gak, Pulau Gebe, Pegunungan Cyclop di Irian Jaya (Papua), dan semenanjung tenggara Sulawesi. Indonesia merupakan salah satu negara yang berpotensi besar dalam produk dari bijih nikel laterit.

d. Bijih Besi
Bijih besi merupakan mineral logam terpenting. Besi di sebut juga logam tulang punggung (backbone metal) dan mempunyai kegunaan yang sangat luas, seperti sebagai bahan dalam pembuatan alat transpor, alat berat, persenjataan berat, dll. Logam murni baja adalah besi yang ditambah dengan karbon (kurang dari 1%) untuk memberi kekuatan dan kekerasan. Beberapa logam seperti nikel, chromium, dan mangan dapat ditambahkan pula pada campuran baja untuk menciptakan sifat-sifat tertentu.

e. Mangan
mangan termasuk unsur alloy yang penting dalam pembuatan baja, terutama untuk mengeluarkan belerang dalam tanur tinggi baja. Bahan pengganti mangan belum ditemukan. Kira-kira 90% dari konsumsi mangan ialah untuk keperluan metalurgi. Mangan dalam jumlah kecil ditemukan di Pulau Jawa dan di Pulau Ternate serta Nusa Tenggara Timur. Mangan termasuk unsur terbesar yang terkandung dalam kerak bumi. Mangan mempunyai warna abu-abu besi dengan kilap metalik sampai submetalik.

f. Tembaga
Tembaga merupakan salah satu metal dasar (base metal) yang penting. Penggunaan terbesar ialah dalam alat listrik. Dalam industi bangunan, tembaga juga diperlukan untuk kawat, pipa, dll. Di Indonesia, posisi tembaga cukup penting dalam memberikan devisa bagi negara dan diproduksi di Irian Jaya. Ekplorasi intensif sedang dilakukan di Sulawesi Utara dan Selatan yang diduga mengandung tembaga porfir seperti di Filipina.

g. Belerang
Belerang merupakan bahan baku terpenting dalam industri kimia. Sebagian besar belerang ini dijadikan asam belerang yang merupakan bahan terpenting dalam pembuatan pupuk serta dalam industri kimia lainnya. Sebagian lagi juga digunakan dalam pengolahan mineral seperti nikel. Belerang ditemukan sebagai endapan vulkanik di Sumatera, Jawa, Nusa Tenggara Timur, dan Sulawesi Utara.

h. Timah
Sebagai logam dasar, timah mempunyai berbagai macam kegunaan, seperti campuran timbal untuk menyolder, dicampur tembaga sebagai brass. Dalam industri elektronik, timah cukup penting, namun sekarang kegunaannya tersaingi oleh barang-barang yang menggunakan bahan plastik dan alumunium. Sebaran utama timah terdapat di Bangka-Belitung, Singkep dan Kepulauan Riau.

i. Yodium
Yodium merupakan bahan kimia berwarna hitam agak kelabu dan mengkilat. Yodium menjadi salah satu mineral yang berperan penting dalam menjaga kesehatan. Yodium menjadi penanda bahwa kelenjar tiroid sehat. Yodium sering digunakan sebagai bahan obat-obatan antiseptik. Sebagai bahan obat, yodium dilarutkan dalam alkohol dan peramuan bahan dapur. Lokasi tambang Yodium di Indonesia terdapat di Semarang (Jawa Tengah), dan Mojokerto (Jawa Timur).

j. Aluminium dan Bauksit
Aluminium digolongkan ke dalam logam ringan dan memiliki kegunakan yang luas sekali dalam bidang industri dan kontruksi, serta alat transport seperti kapal terbang, kereta api, bus, mobil, motor, dll. Bahan dasar aluminium adalah bauksit. Bauksit banyak ditemukan di Kalimantan Barat dan Riau. Pabrik Bintan dengan memakai biji bauksit bekadar rendah, sedangkan di Asahan Sumatera Utara mereduksi alumina menjadi logam aluminium. Potensi yang ada memungkinkan dapat diekspor.

k. Marmer
Marmer sering dikenal dengan sebutan pualam. Marmet diartikan batu kapur (batu gamping) yang berupa bentuk akibat pemanasan dan tekanan (metamorphosis). Tekanan ini dihasilkan oleh gaya endogen sehingga terjadi rekristalisasi pada batuan itu. Marmer yang terdapat di Indonesia diperkirakan berumur sekitar 30-60 juta tahun atau terbentuk sejak zaman kuarter hingga tersier. Batuan ini sering digunakan untuk pembuatan meja, tempat mandi, dinding, lantai rumah, dan seni pahat. Di Indonesia persebaran marmer cukup luas. Tambang marmer di Indonesia terdapat di Wajak, Citatah (Jawa Barat), Lampung, dan Tulungagung (Jawa Timur).

i. Aspal
Istilah aspal merujuk pada nama lain bitumen, yakni bahan berwarna cokelat hingga hitam, keras hingga cair, mempunyai sifat lekat baik, dan tidak larut dalam air. Aspal dapat berasal dari aspal alam (aspal buton) dan aspal minyak (aspal dari minyak bumi). Pada saat ini, aspal lebih sering digunakan untuk pembuatan jalan. Aspal digunakan sebagai pelapis permukaan jalan, baik campuran dingin (cold mix) maupun campuran panas (hot mix). Aspal juga dibutuhkan dalam sektor industri seperti industri cat, lak, dan vernis, batu baterai, serta benda-benda dari karet dan logam.

m. Intan
Intan adalah batu mulia yang terbuat dari zat arang yang terdapat pada tumbuhan, makhluk hidup, dan berbagai macam batuan. Intan terbentuk akibat pengaruh suhu dan tekanan yang tinggi dari dalam bumi selama miliaran tahun. Intan merupakan salah satu jenis bahan galian golongan A yang masih mentah (raw material). Hasil pengolahan intan dapat berupa berlian. Tambang intan di Indonesia terdapat di Kalimantan Selatan. Tempat pengolahan intan atau pengasahannya terdapat di Martapura, Kalimantan Selatan.


6. Potensi Sumber Daya Laut
Sumber daya laut di Indonesia terdiri atas sumber daya biotik dan sumber daya abiotik. Sumber daya biotik, yakni sumber daya alam yang meliputi segala macam makhluk hidup di air. Sumber daya biotik laut berupa perikanan. Sumber daya abiotik yakni sumber daya laut yang berupa segala macam makhluk tak hidup di air. Contoh; terumbu karang.

a. Perikanan
Indonesia merupakan negara dengan kekayaan alam yang luar biasa banyaknya. Luas laut Indonesia dua pertiga dari daratannya. Total luas laut Indonesia adalah 3,544 juta km², Indonesia juga memiliki garis pantai terpanjang kedua di dunia setelah Kanada dengan panjang 104.000 km. Selain garis pantai yang panjang, Indonesia memiliki jumlah pulau terbanyak yakni 17.504 pulau yang tersebar dari Sabang sampai Merauke. Maka, dengan gambaran sumber daya alam yang melimpah di laut dan pesisir sudah selayaknya pembangunan Indonesia berorientasi pada maritim.

Dalam sektor perikanan Indonesia memiliki potensi yang sangat besar. Potensi sumber daya perikanan baik perikanan tangkap, budidaya laut, perairan umum dan lainnya. Potensi ikan yang ditangkap di Indonesia mencapai 5,4 juta ton pertahun, ini masih dibawah aturan internasional jumlah  tangkapan, yakni sekitar 5,12 juta ton pertahun. Berarti Indonesia masih ada peluang untuk menambah jumlah tangkapan sekitar 720.000 ton lagi pertahun.

Potensi perikanan yang dimiliki negara ini, jika dikelola dengan baik, bertanggung jawab dan berkelanjutan akan mampu menjadi tulang punggung perekonomian nasional. Dengan membuat aturan yang tepat dan berpihak kepada para pelaku usaha kecil seperti nelayan dan pembudidaya, akan mampu meningkatkan kesejahteraan rakyat. Selain adanya peluang usaha, perikanan juga mampu memberikan lapangan kerja yang besar sehingga dapat mengurangi jumlah pengangguran dan kemiskinan di negara ini.

Potensi kelautan dan kemaritiman yang kita miliki sangat beraneka ragam tidak hanya berada pada sektor perikanan. Potensi ini ada yang sudah diekploitasi maupun yang masih dalam tahap observasi. Potensi ini sebagian besar masih belum dimanfaatkan secara efektif dan efisien. Oleh sebab itu sangat diperlukan untuk mengenali potensi-potensi sumber daya kelautan dan kemaritiman yang ada sebagai input pembelajaran bersama.

b. Terumbu Karang
Indonesia merupakan negara kepulauan terbesar di dunia, memiliki sumber daya alam hayati laut yang potensial, seperti sumber daya terumbu karang. Terumbu karang Indonesia yang mencapai 60.000 km² luasnya 18% dari luasan terumbu karang dunia, yakni dengan 70 generasi dan 450 spesies. Sebagian besar berada di Indonesia bagian tengah, Sulawesi, Bali dan Lombok, Papua, Papua Jawa, Kepulauan Riau dan pantai barat serta ujung barat daya Pulau Sumatera.

Terumbu karang dan segala kehidupan yang terdapat di dalamnya merupakan salah satu kekayaan alam yang bernilai tinggi. Manfaat yang terkandung di dalam ekosistem terumbu karang sangat besar dan beragam, baik manfaat langsung dan manfaat tidak langsung. Terumbu karang banyak ditemukan di Indonesia karena berada di daerah tropis dengan suhu perairannya yang hangat sehingga terumbu karang dapat tumbuh subur.

Terumbu karang memiliki manfaat yang besar, oleh sebab itu sudah sepantasnya kita sebagai manusia harus menjaga dan melestarikannya demi kelangsungan hidup yang berkelanjutan. Manfaat terumbu karang dapat dilihat dari beberapa aspek, yakni;
  • Manfaat sosial, yakni sebagai mata pencaharian para nelayan.
  • Manfaat ekonomi, yakni sebagai bahan pembuatan obat-obatan, sumber makanan, dan sebagai obyek wisata.
  • Manfaat ekologis, yakni mengurangi hempasan gelombang pantai yang dapat berakibat terjadinya abrasi.
Dari tahun ke tahun habitat terumbu karang di perairan Indonesia semakin berkurang. Adanya gempa bumi yang melanda lautan Indonesia beberapa tahun ke belakang mengakibatkan kerusakan pada terumbu, namun tidak dapat dibandingkan dengan kerusakan yang disebabkan oleh manusia. Dampak kerusakan langsung dari perubahan iklim juga semakin banyak terjadi pada banyak terumbu karang. Peningkatan kebutuhan pangan komersialisasi aktifitas perikanan, dan krisis ekonomi global akan berujung pada penangkapan berlebih dan penurunan stok perikanan terutama di negara-negara miskin.

c. Hutan Mangrove
Indonesia memiliki hutan mangrove terluas di dunia. hutan mangrove sering dikenal dengan hutan bakau. Mangrove merupakan sekumpulan pohon dan semak-semak yang tumbuh di daerah pasang surut. Hutan mangrove dapat tumbuh dengan baik di daerah pasang surut seperti pantai, laguna, dan muara sungai. Pada saat air pasang, hutan mangrove tergenang air laut. Pada saat air surut hutan mangrove tahan terhadap garam yang terdapat di air laut.

Hutan mangrove menyebar di sekitar Dangkalan Sunda dan sebelah timur Indonesia. Keberadaan hutan  mangrove memiliki fungsi ekologis dan ekonomis. Fungsi ekologis hutan mangrove sebagai habitat satwa untuk berlindung, mencari makan, dan berkembang biak. Satwa yang tinggal di hutan mangrove, antara lain bangau tongtong dan bekantan. Fungsi ekologis lain hutan mangrove adalah melindungi pantai dari abrasi air laut.

Fungsi ekonomis hutan mangrove berupa nilai ekonomi dari kayu dan makhluk hidup yang tinggal di hutan mangrove. Kayu biasa digunakan penduduk sebagai kayu bakar dan bahan membuat arang. Kayu bakau dapat digunakan sebagai bahan membuat kertas. Hutan mangrove juga dihuni beragam jenis hewan seperti udang dan ikan. Hewan ini bernilai ekonomis tinggi. Hutan mangrove juga dapat dijadikan kawasan wisata alam. Dilihat dari aspek fisik, hutan mangrove berfungsi sebagai penahan abrasi pantai, penahan intrusi (peresapan) air laut, penahan angin, serta penurun kandungan gas karbon dioksida di udara dan bahan pencemar di perairan rawa pantai.

Hutan mangrove tersebar di pesisir barat Pulau Sumatera, beberapa bagian pantai utara Pulau Jawa sepanjang pesisir Kalimantan, pesisir Pulau Sulawesi, pesisir selatan Papua, dan sejumlah pulau kecil lainnya.

Demikianlah ulasan mengenai Potensi Sumber Daya Alam dan Kemaritiman Indonesia, yang pada kesempatan ini dapat dibahas dengan lancar. Semoga ulasan di atas dapat bermanfaat bagi anda para pembaca ataupun pengunjung. Terima kasih atas kunjungan anda.
*Rajinlah belajar demi Bangsa dan Negara, serta jagalah kesehatanmu!!!
*Semoga anda sukses!!!