Jumat, 17 April 2020

Membulatkan Bilangan Pecahan Desimal

Pembulatan bilangan pecahan desimal adalah mengurangi cacah bilangan dibelakang koma ke bilangan terdekat. Pembulatan ini nilainya hampir sama dengan sebelum pembulatan. Hasil pembulatan yang yang diperoleh menjadi kurang akurat, tetapi akan lebih mudah digunakan dalam pengerjaan hitung bilangan. Ada beberapa aturan dasar untuk pembulatan bilangan desimal, di sini hanya akan dibahas beberapa saja yang intinya adalah untuk memudahkan dalam pengerjaan hitung bilangan saja.

Salah satu aturan yang paling mudah dipahami antara lain sebagai berikut. Jika angka yang menempati persepuluh, perseratus  kurang dari 5 (0, 1, 2, 3, 4) maka angka tersebut dibulatkan ke bawah (nilai tempat terdekat) dengan kata lain angka-angka tersebut dihilangkan atau dihapus. Aturan yang kedua jika angka yang menempati persepuluh, perseratus lebih besar atau sama dengan 5 (5, 6, 7, 8, 9) maka angka tersebut dibulatkan ke atas ke nilai tempat terdekat. Itulah dua aturan sederhana yang digunakan untuk pembulatan bilangan desimal pada tulisan ini. Mungkin ada beberapa aturan yang berbeda dengan aturan seperti di atas, tulisan ini dibuat sesederhana mungkin supaya mudah dipahami.
 Pembulatan bilangan pecahan desimal adalah mengurangi cacah bilangan dibelakang koma ke b Membulatkan Bilangan Pecahan Desimal
Perhatikan contoh di bawah ini agar dapat lebih memahami tentang pembulatan bilangan desimal. Pembualatan dari bilangan 23,546 sampai dengan persepuluhan dan perseratusan.
  • Satu tempat desimal (persepuluhan) menjadi 23,5 karena angka disebelah kanan 5 adalah 4, kurang dari 5, maka bilangan disebelah kanan 5 dihapus (dibulatkan ke bawah).
  • Dua tempat desimal (perseratusan) adalah 23,55 karena angka disebelah kanan 4 adalah 6, 6 lebih dari 5, maka bilangan 4 ditambah satu (dibulatkan ke atas) menjadi 5.

Berdasarkan teks yang telah kamu baca bahwa Kepulauan Raja Ampat memiliki luas wilayah 4.600 km2. Di sana terdapat beragam jenis sumber daya alam hayati.  Untuk dapat menemukan luas sesungguhnya dapat dilakukan dengan cara membulatkan bilangan desimal, kemudian mengubah persentase menjadi bilangan bulat.

Contoh:
Dari seluruh pulau dengan luas wilayah sekitar 46.000 km², 12,9% berupa daratan dan dan sisanya lautan
a. Berapakah luas daratan?
b. Berapakah luas lautan?
Jawab:
Luas daratan 12,9% bulatkan menjadi 13%
a. Luas daratan yaitu: 13/100 x 46.000 = 5.980 km²
b. Luas lautan 46.000 – 5.980 = 40.020 km²

Contoh
Dari sekitar 800 jenis terumbu karang keras yang ada di dunia, 75,2% nya dimiliki oleh perairan Raja Ampat. Terdapat pula 695 jenis hewan lunak yang terdiri atas 74,7% jenis siput, 24,3% jenis kerang, dan sisanya jenis cumicumi.
a. Berapa persen sisa jenis terumbu karang yang terdapat di wilayah lain?
Jawab: 100% - 75,2% = 24,8%
Jadi ada 24,8% jenis terumbu karang di wilayah lain.
b. Berapa persen jenis cumi-cumi?
Jawab: 100% - (74,7% + 24,3%) = 100% - 99% = 1%
Jadi jenis cumi-cumi hanya ada 1%

No.Jenis SDAPersenPembulatanJumlah Sesungghunya
1.Luas daratan12,9%13%
Daratan = 13x 46.000 = 5.980
100
2.Luas lautan100% - 12,9% = 87,1%87%
Lautan = 87x 46.000 = 40.020
100
3.Pulau Berpenghuni12,8%13%
Berpenghuni = 13x 610 = 79
100
4.Pulau tidak
berpenghuni
100% - 12,8% = 87,2%87%
Tak berpenghuni = 87x 610 = 531
100
5.Terumbu Karang
Keras
75,2%75%
T Karang K = 75x 800 = 600
100
6.Siput74,7%75%
Siput = 75x 695 = 521
100
7.Kerang24,3%24%
Kerang = 24x 695 = 167
100
8.Cumi-cumi100% - 74,7 - 24,3 = 1%1%
Cumi-cumi = 1x 695 = 7
100